KILASKATA.COM, PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKbN) Provinsi Sulsel memberikan pembinaan kesehatan reproduksi bagi kalangan remaja, khususnya anak yang tergolong kelompok beresiko tinggi (putus sekolah).
Kegiatan itu digelar di Aula Kantor DPPKB Kota Parepare, Minggu, (10/9/2023), kemarin.
Kegiatan yang turut dihadiri ketua pokja bidang KB BKKBN provinsi Sulawesi Selatan, Muh Ikhsan ini, bertujuan mengedukasi kepada remaja betapa pentingnya kesehatan reproduksi remaja untuk mencegah kejadian stunting, serta pemenuhan gizi pada remaja sebelum terjadinya pernikahan dan kehamilan.
Kegiatan pembinaan kesehatan reproduksi ini dibuka langsung Kepala DPPKB Kota Parepare, Amarun Agung Hamka. Ia juga menjadi salah seorang pembicara dalam edukasi itu.
Dari paparannya, pria yang akrab disapa AA Hamka ini menyampaikan materi dengan cara berbeda. Selain mudah dipahami, juga ulasannya menginspirasi para remaja.
Suami dari Febriani G Usbal ini memotivasi melalui kisah pribadinya tentang pentingnya perencanaan masa depan.
Selain itu, mantan Adc Wali Kota Parepare, Taufan Pawe ini juga menyampaikan materi lewat video yang dijeda selama tiga kali untuk memberi kesempatan kepada para peserta menyampaikan tanggapan melalui video yang diputarnya.
Ditanya soal cara yang dilakukan, Hamka pun mengemukan tips-tips agar materi yang disajikan dapat menarik dan mudah dipahami.
“Sebelum kita ingin menyampaikan sesuatu kepada sebuah forum terlebih dahulu kita harus kenali dulu forum yang ingin kita sampaikan, sekarang forumnya anak jalanan tidak bisa disampaikan dengan teoritis, tidak bisa disampaikan dengan narasi-narasi yang mereka mungkin tidak pahami, sehingga butuh penyampaian dengan bentuk video yang bisa langsung dia tangkap bahwa oh ternyata seperti ini, sehingga ada perubahan perilaku, terus ada transformasi pengetahuan yang masuk langsung ke otaknya yang bisa merubah sikap dan perilaku,” ujarnya.
Lanjut Hamka, “Jadi kita harus memahami siapa yang kita hadapi, jadi kalau kita hadapi adalah kelompok yang akademis lain lagi cara penyampaiannya,” ungkap alumni IPDN ini yang memang terbukti menyampaikan materi yang mampu merangsang interaksi para peserta, meski di antara mereka masih nampak malu-malu dalam menyampaikan pendapatnya.
Pada kesempatan itu, AA Hamka juga membeerikan hadiah kepada peserta yang berani menyampaikan pendapatnya langsung. (k13/kls**)